Serang, Beritaindonesianet.com-Ratusan warga miskin di Kabupaten Serang, Banten, tertunda mendapatkan bantuan bedah rumah, menyusul belum terpenuhinya persyaratan administrasi yang diberikan pemerintah kepada warga calon penerima bantuan. Beberapa dari mereka berharap pemerintah segera merespon pengajuan bedah rumah mereka karena banyak di antaranya yang terpaksa tinggal di rumah yang tidak layak huni.
Salah satu lokasi bedah rumah yang warganya masih banyak belum disetujui pengajuannya berada di Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Di desa ini, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga karena rumah yang mereka tempati sudah tidak layak lagi untuk dihuni, bahkan ada juga yang sudah roboh. “Beberapa minggu lalu rumah ini masih ditempati, rupanya sekarang sudah tidak dihuni karena roboh,” kata Kades Ketos Rohayati saat memantau kondisi rumah warga calon penerima bantuan, Rabu siang (25/3).
Sementara rumah Maimunah yang sudah sebagian atap dapurnya sudah banyak yang lepas, mengaku keluarganya terpaksa masih menempati rumah karena mereka tidak mempunyai tempat lagi. “Kami tidak punya uang untuk memperbaiki rumah, sedangkan bantuan pemerintah belum didapat,” ujarnya yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci. Dari penghasilannya mencuci inilah, ia harus menghidupi ibu dan saudara-saudaranya.
Maimunah berharap pemerintah bisa segera merelisasikan bantuan seperti yang diberikan kepada warga kampung lainnya. Saat ini, halaman rumahnya baru ada tumpukan batu bata dari bantuan Kades Ketos.
Sementara Usnul, salah satu warga yang sudah mendapatkan bantuan mengaku sangat senang dengan adanya bedah rumah ini. “Tapi kalau cuma mengadalkan bantuan pemerintah yang 15 juta tidak cukup, untung saya masih ditambahi Bu Haji Bu Kades makanya rumah ini bisa terbangun,” ujar buruh serabutan ini.
Kades Ketos Rohyati mengaku untuk kasus rumah Maimunah dana bantuan dari pemerintah belum cair karena adanya kesalahan penulisan alamat. Namun kesalahan itu sudah diperbaiki dan masih menunggu bantuan berikutnya.
Menurut Rohyati, selain Maimunah, masih ada 59 warga lainnya yang masih menunggu turunnya dana pemerintah. “Kasihan warga ini, banyak dari mereka yang tinggal di tempat tidak layak. Saya sudah berkoordinasi dengan pihak dinsos dan semoga danany segera cair.”
Sementara bantuan dana dan material untuk warga yang sudah mendapatkan bantuan pemerintah memang diakui Kades Ketos. “Dana 15 juta yang diberikan pemerintah itu hanya dana stimulant, jadi warga harus menambahi sendiri. Berhubung di sini warga yang mendapatkan bantuan rata-rata tidak mampu makanya saya berinisiatif menambahinya agar rumah mereka benar-benar layak ditempati.” (Hen)